Sebagai negara muslim terbesar di dunia Indonesia memiliki problem berupa ketersediaan Al Qur’an. Menurut data bahwa kebutuhan AlQur’an adalah 2 juta eksemplar setiap tahun. Angka tersebut didasarkan pada jumlah pasangan pengantin yang menikah setiap tahun di KUA. Asumsinya, setiap pasangan pengantin diberikan 1 mushaf Al Qur’an. Sehingga secara riil kebutuhan al Qur’an di masyarakat jauh lebih besar, bahkan lebih dari 2 juta eksemplar pertahun.
Berdasarkan hal ini, Yayasan Amal Simpati Kita sebagai NGO Islam yang fokus pada sosial keagamaan. Ingin mengambil posisi dan peran dalam pengadaan al Qur’an berupa wakaf dan mendistribusikannya sampai pelosok Indonesia terutama untuk para penghafal quran dan dhuafa.
Mengambil Tema Sejuta Quran Muliakan Indonesia diharapkan bisa meningkatkan dan mempercepat kampanye yang dilakukan Yayasan Amal Simpati Kita untuk menggalang dana Wakaf untuk pengadaan Al Qur’an.
Happy Qur’an Day
Setiap Distribusi al Qur’an ke daerah biasanya diberi nama “Happy Qur’an Day”. Sehingga Al Qur’an tidak sekedar didistribusikan, namun juga dipastikan tepat sasaran sehingga menjadi amal jariyyah bagi donatur.
Telah Tersalurkan Puluhan Ribu Mushaf
Sejak berdiri tahun 2019 sampai November 2023, Yayasan Amal Simpati Kita telah berhasil menghimpun dan mendistribusikan Al Qur’an sebanyak 30.000 eksemplar Al Qur’an. Pada tahun 2023 ini, kami menargetkan mampu menghimpun dan mendistribusikan Al Qur’an sebanyak sejuta Al Qur’an ke berbagai pesantren, madrasah, rumah tahfidz, masjid dan rumah-rumah penduduk yang tidak memiliki quran layak untuk dibaca.
Berkat pertolongan Allah azza wa jalla serta ketulusan dan kedermawanan para donatur, kami bisa konsisten menyebarkan puluhan ribu mushaf quran yang didalmnya terdapat jutaan kebaikan bagi pembaca, penghafal, donatur, serta seluruh orang-orang yang terkait dengan program amal gerakan wakaf quran ini.
Distribusi Al Qur’an akan dilaksanakan di daerah rawan pendidikan dan aqidah yang tersebar di penjuru Indonesia.
Kita tidak bisa masuk syurga dengan amalan kita, tetapi kita masuk syurga karena kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala, dengan hidup menebar manfaat dan menyebar kebaikan, mudah-mudahan kita semakin dicintai Rabbul izzati Allah azza wa jalla, dengan mengharap tempat yang tinggi dan mulia yaitu jannatufirdaus Nya.